
Gedung Putih akui Israel kabari AS sebelum bombardir Qatar
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Israel telah memberi pemberitahuan kepada Washington sebelum melakukan serangan udara terhadap target Hamas di Doha, ibu kota Qatar. Pernyataan resmi dari Gedung Putih ini memicu kecaman dari berbagai negara yang menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara sekutu.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengungkapkan bahwa militer AS diberi tahu oleh Israel mengenai rencana penyerangan. Presiden Donald Trump kemudian memerintahkan utusan khusus, Steve Witkoff, untuk memperingatkan pemerintah Qatar.
“Kami diberitahu sebelumnya dan mengambil langkah diplomatik untuk meredakan eskalasi,” ujar Leavitt dalam konferensi pers.
Kronologi Kejadian
-
08.00 waktu Qatar: Israel menyampaikan informasi rencana serangan ke pihak AS.
-
08.30: Steve Witkoff menghubungi pejabat tinggi Qatar untuk menyampaikan peringatan.
-
09.00: Israel melancarkan serangan udara ke sebuah gedung di Doha yang diduga menjadi tempat tinggal petinggi Hamas.
-
09.15: Ledakan besar terjadi. Beberapa anggota Hamas tewas, namun para pemimpin utamanya dilaporkan selamat.
Reaksi Internasional
PBB, Liga Arab, dan sejumlah negara seperti Jerman, Turki, Inggris, dan Mesir mengutuk tindakan Israel yang melakukan serangan militer di wilayah negara berdaulat tanpa koordinasi penuh.
Qatar, yang selama ini berperan sebagai mediator dalam konflik Israel–Hamas, menyebut serangan itu sebagai bentuk “pengkhianatan diplomatik”.
“Ini tidak hanya merusak kepercayaan, tetapi juga mengancam proses perdamaian yang sedang kami upayakan,” ujar Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Analisis Politik
Serangan ini dinilai bisa menghambat proses gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sedang dinegosiasikan oleh Qatar, AS, dan Mesir.
Pengamat Timur Tengah, Dr. Sarah Amira dari Universitas Georgetown, menyatakan bahwa insiden ini adalah titik balik yang berbahaya.
“Jika Qatar menarik diri dari mediasi, maka konflik Gaza bisa berkepanjangan tanpa solusi damai.”
Dampak Terhadap Hubungan Diplomatik
-
Qatar-AS: Retak, namun masih dalam tahap pemulihan.
-
Israel-Qatar: Memburuk drastis, dengan ancaman pembekuan hubungan ekonomi dan diplomatik.
-
AS-Israel: AS tetap membela hak pertahanan Israel, namun mengecam serangan unilateral terhadap negara mitra.
Pengakuan Gedung Putih bahwa Israel telah memberi tahu AS sebelum menyerang Qatar menimbulkan tekanan besar bagi kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. Kini, semua mata tertuju pada upaya rekonsiliasi dan proses damai yang terancam gagal.
Baca juga : PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri