
FIFA Tak Main-main Soal Naturalisasi: Kasus Malaysia Jadi Peringatan
Rekam Digital , Surabaya, – FIFA kembali menegaskan bahwa mereka tidak main-main soal naturalisasi pemain. Terbaru, federasi sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi berat kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi yang diduga menggunakan dokumen palsu.
Kasus ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi negara-negara Asia Tenggara yang kini aktif menggunakan jalur naturalisasi untuk memperkuat tim nasional.
Aturan Naturalisasi FIFA Sangat Ketat
FIFA memiliki aturan yang sangat ketat soal kelayakan pemain membela tim nasional suatu negara. Dalam regulasi FIFA, seorang pemain harus:
-
Memiliki hubungan darah (orang tua atau kakek-nenek) dengan negara yang bersangkutan
-
Tinggal secara legal di negara tersebut dalam jangka waktu tertentu
-
Belum pernah bermain untuk negara lain dalam pertandingan resmi tingkat senior
Lebih dari itu, semua dokumen yang diserahkan harus asli dan dapat diverifikasi secara hukum.
Kasus Malaysia: Bukti Nyata FIFA Bertindak Tegas
Pada akhir September 2025, FIFA menjatuhkan sanksi kepada:
-
FAM: Didenda CHF 350.000
-
7 pemain naturalisasi: Didenda masing-masing CHF 2.000 dan dilarang bermain selama 12 bulan
Para pemain tersebut adalah:
-
Gabriel Felipe Arrocha
-
Facundo Tomás Garcés
-
Rodrigo Julián Holgado
-
Imanol Javier Machuca
-
João Vitor Figueiredo
-
Jon Irazábal Iraurgui
-
Hector Alejandro Hevel Serrano
FIFA menyatakan bahwa dokumen yang digunakan untuk proses naturalisasi mereka mengandung unsur pemalsuan. Proses banding masih terbuka, namun sanksi tetap diberlakukan sementara.
Dampak Serius bagi Sepak Bola Nasional
Kasus ini memberi dampak besar, baik secara hukum maupun reputasi. FAM kini menjadi sorotan. Kredibilitas mereka dipertanyakan, dan masa depan pemain-pemain tersebut juga terancam.
Ini juga menimbulkan pertanyaan soal prosedur verifikasi di negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang juga aktif melakukan naturalisasi pemain.
Pesan Jelas dari FIFA: Jangan Ambil Jalan Pintas
Apa pelajaran utamanya? Sangat jelas: FIFA tak main-main soal naturalisasi. Semua negara harus mengikuti prosedur dengan teliti. Tidak ada toleransi untuk dokumen palsu, manipulasi, atau keinginan “instan” demi prestasi.
Federasi harus memprioritaskan legalitas, bukan sekadar performa.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Arsenal vs West Ham: The Gunners Menang 2-0, Duduki Puncak Klasemen