
Drone Peledak Ditembak Jatuh di Dekat Markas Tentara AS di Irak
Rekam Digital ,Surabaya, – Sebuah drone bermuatan bahan peledak berhasil ditembak jatuh oleh pasukan keamanan Kurdi di dekat Bandara Internasional Erbil, yang juga merupakan salah satu markas utama tentara Amerika Serikat di wilayah Kurdistan, Irak.
Pihak berwenang menyatakan bahwa drone tersebut berhasil dihancurkan di udara sebelum mencapai fasilitas militer, tanpa menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan properti. Insiden terjadi sekitar pukul 02.20 dini hari waktu setempat.
Serangan Drone Kedua dalam Bulan Ini
Ini merupakan serangan kedua yang menyasar wilayah yang sama dalam kurun waktu dua minggu. Serangan pertama terjadi pada 3 Juli 2025, juga menggunakan drone bermuatan bahan peledak yang berhasil dicegat sebelum mencapai target.
Pihak Counterterrorism Services Kurdistan menduga pola dan jenis drone serupa digunakan dalam dua serangan ini, mengarah pada dugaan keterlibatan kelompok militan pro-Iran yang sebelumnya aktif melakukan serangan terhadap fasilitas militer AS di Irak.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas insiden ini. Namun, pihak keamanan menduga bahwa Popular Mobilization Forces (PMF) atau faksi-faksi terkait bertanggung jawab. Mereka dikenal sering menggunakan drone rakitan untuk menyerang pangkalan militer dan logistik AS.
Pengamat militer menilai bahwa serangan ini merupakan bagian dari tekanan non-konvensional terhadap kehadiran militer AS di kawasan tersebut.
Tanggapan Pasukan AS dan Kurdi
Pasukan AS dan Kurdi telah meningkatkan pengawasan udara dan sistem pertahanan drone di sekitar Bandara Erbil sejak awal tahun. Saat ini, mereka bekerja sama dalam melakukan investigasi forensik terhadap puing-puing drone, untuk mengidentifikasi asal dan teknologi yang digunakan.
Seorang juru bicara Pentagon menegaskan bahwa tidak ada anggota pasukan AS yang terluka, dan seluruh operasi berjalan normal pasca-insiden.
Dampak Regional & Ketegangan Politik
-
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat
Serangan semacam ini berpotensi memicu balasan militer presisi dari AS terhadap milisi yang didukung Iran di Irak. -
Dilema Pemerintah Irak
Baghdad berada di posisi sulit, harus menyeimbangkan hubungan dengan AS dan Iran sambil menjaga stabilitas dalam negeri. -
Keamanan Bandara Erbil diperketat
Penerbangan sipil sempat ditunda beberapa jam untuk inspeksi dan keamanan lanjutan.
Apa yang Mungkin Terjadi Berikutnya?
-
AS dapat meningkatkan penggunaan sistem anti-drone berbasis AI.
-
Kolaborasi militer Kurdi-AS akan diperluas mencakup pengintaian dan respon cepat terhadap ancaman drone.
-
Irak mungkin menghadapi tekanan internasional untuk menindak kelompok militan yang makin sering menyerang.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Malaysia Batasi Ekspor dan Transit Chip AI Buatan AS