
Desainer Adidas Minta Maaf Usai Jiplak Desain Sandal Lokal
Rekam Digital ,Surabaya, – Kontroversi melanda dunia mode internasional setelah salah satu desainer Adidas dituduh menjiplak desain sandal lokal asal Indonesia. Dugaan plagiarisme ini memicu reaksi keras dari publik, khususnya di media sosial.
Koleksi sandal Adidas musim panas 2025 disebut memiliki kemiripan mencolok dengan Sendal Gunung produksi UMKM lokal di Yogyakarta. Sandal dengan tali silang dari kanvas dan sol karet tebal itu sudah lama dikenal sebagai produk khas yang mewakili budaya lokal.
Adidas Akhirnya Minta Maaf
Setelah desakan dari netizen dan media, Adidas akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam unggahan Instagram @adidasoriginals dan siaran pers global, pihak Adidas mengakui kurangnya riset dan empati terhadap desain lokal.
“Kami mohon maaf atas ketidaksensitifan dalam koleksi terbaru kami. Kami menghargai desain lokal dan berkomitmen untuk memperbaiki pendekatan kami ke depannya.”
Permintaan maaf ini disambut warganet dengan beragam tanggapan, mulai dari apresiasi hingga tuntutan kompensasi yang lebih nyata.
Brand Lokal Minta Kolaborasi, Bukan Hanya Maaf
Pihak Sendal Gunung SukaSuka, yang merasa desainnya dijiplak, menyambut baik permintaan maaf tersebut. Namun mereka menegaskan bahwa pengakuan saja tidak cukup.
“Kami membuka diri untuk kolaborasi nyata, bukan sekadar kata-kata,” ujar CEO brand tersebut.
Mereka juga menyebutkan sedang berkonsultasi hukum untuk memastikan hak kekayaan intelektual mereka tidak diabaikan.
Reaksi Netizen dan Publik Indonesia
Tagar #SandalLokalDiakuiDunia sempat trending di X (dulu Twitter). Banyak netizen menyuarakan kebanggaan karena produk lokal mendapat pengakuan internasional. Namun sebagian lain kecewa karena Adidas sebagai brand global dianggap tidak menghargai kreativitas pelaku UMKM.
Pakar: Momentum Lindungi Karya Lokal
Dr. Retno Wahyuni, pakar HAKI dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat perlindungan hukum desain lokal.
“Desain lokal harus didaftarkan secara resmi agar terlindungi. Pemerintah harus mempermudah proses pendaftaran kekayaan intelektual,” ujarnya.
Kasus dugaan desainer Adidas jiplak sandal lokal membuktikan pentingnya menghargai karya anak bangsa. Diperlukan sinergi antara pelaku usaha lokal, pemerintah, dan masyarakat untuk melindungi serta mempromosikan produk asli Indonesia.
Semoga ke depan, kolaborasi antara brand global dan UMKM lokal bisa berjalan dengan adil dan saling menghormati. # SandalLokalDiakuiDunia
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : 3 Tentara Thailand Terluka Akibat Ranjau di Perbatasan Kamboja