China Tepis Tuduhan Zelensky soal Pasokan Senjata untuk Rusia

Rekam Digital , Surabaya –Zelensky, dalam konferensinya, menyatakan bahwa meskipun China mengklaim posisi netral, ada bukti yang menunjukkan bahwa senjata buatan China digunakan oleh pasukan Rusia. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa peralatan militer yang digunakan oleh Rusia memiliki kesamaan dengan teknologi buatan China.

Zelensky khawatir bahwa pasokan senjata dari negara-negara besar, termasuk China, hanya akan memperburuk perang dan memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina. Ia menegaskan bahwa dunia tidak boleh diam dalam menghadapi hal ini, karena itu akan memperburuk konflik global.

Reaksi Keras dari China

Pemerintah China langsung menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan, “Tuduhan bahwa China menyuplai senjata untuk Rusia adalah tidak berdasar. China selalu berpegang pada prinsip non-intervensi dan tidak akan terlibat dalam konflik internal negara manapun.”

Mao juga menambahkan bahwa China mengutuk segala bentuk kekerasan dan terus menyerukan penyelesaian damai untuk masalah Ukraina. “Kami berharap semua negara fokus pada diplomasi dan berdialog untuk mencari solusi yang adil dan damai,” ungkap Mao Ning.

Keterlibatan China dalam Konflik Ukraina: Apa Dampaknya?

Tuduhan ini semakin mempersulit hubungan antara China dan Ukraina. Meskipun China terus mengklaim netralitas dalam konflik ini, banyak pihak di Eropa dan Amerika Serikat yang khawatir bahwa China mungkin cenderung mendukung Rusia dalam beberapa hal. Namun, beberapa analis mengatakan bahwa China lebih fokus pada menjaga stabilitas ekonomi dan politik global, alih-alih memihak salah satu negara dalam konflik ini.

Pasokan energi dan perdagangan antara China dan Rusia sangat penting bagi kedua negara, yang mungkin menjadi alasan mengapa China tidak ingin terlibat lebih jauh dalam konflik ini. Namun, China juga harus berhati-hati agar tidak terlibat dalam perang dagang atau meningkatkan ketegangan dengan negara-negara besar lainnya.

Peluang Perdamaian: Menunggu Tindakan Lanjut

Dengan ketegangan yang terus meningkat, dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari PBB dan negara-negara besar. Negara-negara G7 diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mempertemukan pihak-pihak yang bertikai, dengan tujuan untuk menciptakan dialog dan perdamaian yang lebih efektif.

Dalam waktu dekat, para pemimpin dunia harus bisa menyelesaikan ketegangan ini dengan bijak agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut. Solusi damai adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri penderitaan yang dialami rakyat Ukraina.

APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025

Baca juga : Perkara Ijazah yang Makin Bikin Jokowi Gerah: Menghadapi Isu Keabsahan Pendidikan di 2025