
Tarif naik 50% , Warga Brasil Bakar Patung Trump
Rekam Digital ,Surabaya, – Ribuan warga di berbagai kota Brasil memprotes tarif 50% dari Amerika Serikat. Mereka melakukan aksi dengan cara membakar patung Presiden Donald Trump. Aksi ini terjadi di kota besar seperti São Paulo, Brasília, dan Rio de Janeiro.
Mereka menilai tarif tersebut merugikan ekonomi lokal. Khususnya para petani dan eksportir kopi, daging, dan gula.
Latar Belakang Tarif 50%
Presiden Trump menetapkan tarif 50% atas hampir semua produk dari Brasil. Ia menyebutnya sebagai “perlindungan nasional” atas kebijakan pemerintah Brasil terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Trump menyatakan bahwa proses hukum terhadap Bolsonaro adalah tindakan balas dendam politik. Oleh karena itu, ia menerapkan tarif ini sebagai bentuk tekanan.
Protes Warga: Bakar Patung Trump
Warga Brasil bereaksi dengan keras. Mereka menggelar protes dan membakar patung Trump di depan Kedutaan Besar AS. Banyak yang membawa poster bertuliskan “Hormati Brasil” dan “Kami tidak tunduk!”.
Aksi ini berlangsung damai. Namun, maknanya sangat kuat. Patung Trump yang dibakar mengenakan jas dan dasi merah, lengkap dengan tulisan “Tarif bukan senjata”.
Tanggapan Presiden Lula
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengecam keras tarif ini. Ia menyebutnya sebagai bentuk intervensi asing. Menurutnya, hukum di Brasil berdiri sendiri dan tidak bisa ditekan negara lain.
Lula juga mengatakan bahwa Brasil akan menggugat tarif tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Selain itu, pemerintahnya juga mempertimbangkan untuk mengenakan tarif balasan terhadap produk dari AS.
Dampak dan Ketegangan Diplomatik
Ketegangan antara Brasil dan Amerika Serikat terus meningkat. Ekonom memperkirakan tarif ini bisa merugikan ekspor Brasil hingga miliaran dolar.
Selain itu, pengusaha AS juga khawatir. Beberapa perusahaan teknologi yang beroperasi di Brasil bisa terkena imbas. Brasil bahkan mempertimbangkan pajak digital khusus untuk mereka.
Seruan Dialog dari Trump
Meskipun situasi panas, Trump menyatakan bahwa ia terbuka untuk berdialog. “Lula bisa menelepon saya kapan saja,” katanya dalam wawancara. Namun, Presiden Brasil belum memberikan tanggapan resmi.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Mengapa Gempa 8,8 SR di Rusia Tak Picu Tsunami Dahsyat?