
Arab Saudi Kecam Menteri Israel Berdoa di Al-Aqsa
Rekam Digital ,Surabaya, – Pada Agustus 2025, hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel semakin memanas setelah Menteri Israel, Itamar Ben-Gvir, berkunjung ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Di sana, Ben-Gvir terlihat berdoa, yang langsung memicu kecaman dari banyak pihak, terutama dari pemerintah Arab Saudi.
Mengapa Tindakan Ini Dikecam?
Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci bagi umat Islam. Tindakan Ben-Gvir dianggap provokatif karena tempat ini juga sangat penting bagi umat Yahudi. Banyak orang merasa bahwa berdoa di Al-Aqsa oleh seorang pejabat Israel bukan hanya melanggar norma internasional, tetapi juga memperburuk ketegangan yang sudah ada.
Pemerintah Arab Saudi pun tidak tinggal diam. Mereka mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras tindakan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai “provokasi” yang bisa memperburuk ketegangan di Timur Tengah. “Tindakan ini hanya akan menambah ketegangan di wilayah yang sudah rawan,” kata seorang pejabat Arab Saudi.
Reaksi Dunia: Kecaman Mengalir dari Semua Arah
Bukan hanya Arab Saudi, negara-negara lain juga mengkritik keras kunjungan tersebut. Banyak negara Arab dan organisasi internasional menyebut tindakan Ben-Gvir sebagai upaya untuk menguasai Al-Aqsa. Liga Arab bahkan menegaskan bahwa langkah ini hanya akan memperburuk hubungan Israel dengan negara-negara tetangga.
Di Yerusalem, warga Palestina juga menggelar aksi protes. Mereka merasa bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari kebijakan Israel yang semakin menindas hak-hak Palestina.
Al-Aqsa: Sensitivitas di Tengah Politik Timur Tengah
Al-Aqsa bukan hanya simbol agama, tetapi juga simbol politik yang sangat sensitif. Meski beberapa negara Arab seperti UAE dan Bahrain sudah menjalin hubungan dengan Israel, masalah Al-Aqsa tetap menjadi isu utama. Arab Saudi, yang selama ini mendukung Palestina, menegaskan bahwa tempat-tempat suci umat Islam harus dihormati.
Pemerintah Arab Saudi juga menekankan bahwa setiap langkah yang mengancam stabilitas wilayah atau mengganggu keamanan Al-Aqsa akan selalu mendapat tanggapan keras dari mereka.
Apakah Ini Bisa Memicu Konflik Lebih Besar?
Meskipun ada beberapa upaya diplomatik untuk mendekatkan Israel dengan negara-negara Arab, tindakan seperti yang dilakukan Ben-Gvir dapat merusak segala kemajuan yang telah dicapai. Yerusalem adalah titik api yang sangat mudah memicu ketegangan besar di Timur Tengah.
Jika provokasi seperti ini terus terjadi, jalan menuju perdamaian yang stabil antara Israel dan Palestina akan semakin sulit. Banyak pihak, termasuk pengamat internasional, mengingatkan bahwa ketegangan di Yerusalem seringkali menyebabkan dampak yang lebih luas di kawasan ini.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Berhasil Dicegat