
Jerman Perketat Kebijakan Imigrasi : Lebih Banyak Pencari Suaka Ditolak
Rekam Digital , Surabaya – Pada tahun 2025, Jerman mengumumkan perubahan signifikan dalam kebijakan imigrasinya. Pemerintah di bawah Kanselir Friedrich Merz memutuskan untuk menolak lebih banyak pencari suaka, menandai pergeseran dari kebijakan terbuka yang diterapkan sebelumnya.
Kebijakan Baru: Penolakan di Perbatasan
Di hari pertama menjabat, Kanselir Merz mengubah kebijakan imigrasi dengan memerintahkan penolakan terhadap migran tanpa dokumen di perbatasan Jerman. Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt membatalkan arahan tahun 2015 yang memungkinkan pencari suaka, terutama dari negara-negara yang dilanda perang seperti Suriah, untuk memasuki Jerman. Sebagai bagian dari kebijakan ini, pemerintah menambah jumlah polisi federal hingga 14.000 orang dan memulai deportasi ke Suriah. Program reuni keluarga juga dihentikan sementara.
Landasan Hukum dan Pengecualian
Menteri Dobrindt menyatakan bahwa kebijakan baru didasarkan pada hukum suaka yang mengklasifikasikan negara-negara tetangga Jerman sebagai negara aman. Namun, kebijakan ini memberikan pengecualian untuk anak-anak dan wanita hamil. Koordinasi dengan negara-negara tetangga juga dilakukan, meskipun Swiss mengkritik penerapan kebijakan ini secara sepihak oleh Jerman.
Reaksi Politik dan Sosial
Langkah ini merupakan bagian dari janji politik partai CDU/CSU untuk memperketat aturan imigrasi setelah insiden yang melibatkan kekerasan oleh imigran dan meningkatnya dukungan untuk partai sayap kanan AfD. Kanselir Merz menekankan pentingnya penguatan kontrol perbatasan Uni Eropa dan penghentian jalur penyelundupan. Sementara itu, partai-partai oposisi mengkritik kebijakan ini sebagai langkah mundur dalam hal hak asasi manusia dan solidaritas internasional.
Implikasi bagi Pencari Suaka
Bagi pencari suaka, kebijakan ini berarti tantangan yang lebih besar untuk memasuki Jerman secara sah. Mereka yang tidak memenuhi kriteria sebagai pengungsi atau yang berasal dari negara-negara yang dianggap aman mungkin akan menghadapi kesulitan lebih dalam mendapatkan perlindungan. Namun, pemerintah Jerman menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk melindungi individu yang benar-benar membutuhkan suaka.
Kesimpulan
Perubahan kebijakan imigrasi Jerman pada 2025 mencerminkan pergeseran signifikan dalam pendekatan negara terhadap pencari suaka. Kebijakan ini menekankan pentingnya kontrol perbatasan yang lebih ketat dan selektivitas dalam pemberian suaka, sambil tetap berupaya memenuhi tanggung jawab kemanusiaan terhadap individu yang membutuhkan perlindungan.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Senyum Friedrich Merz Usai Terpilih Jadi Kanselir Jerman