Badai Melissa Terjang Karibia, 49 Orang Tewas
Rekam Digital ,Surabaya, – Badai tropis Melissa menerjang kawasan Karibia dengan kekuatan dahsyat, menyebabkan sedikitnya 49 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Menurut laporan Reuters dan People, badai ini menghantam Jamaika dan Haiti dengan kecepatan angin mencapai 185 mil per jam (sekitar 298 km/jam).
Dampak Parah di Jamaika dan Haiti
Di Jamaika, badai Melissa memutus jaringan listrik di lebih dari 80.000 rumah dan menghancurkan fasilitas umum, termasuk rumah sakit serta pelabuhan di Kingston. Pemerintah menyebut badai ini sebagai yang terkuat dalam dua dekade terakhir.
Sementara di Haiti, situasinya jauh lebih tragis. Hujan deras memicu banjir bandang dan tanah longsor di daerah perbukitan. Di kota Petit-Goâve, sedikitnya 23 orang tewas setelah sungai meluap dan menyapu rumah-rumah penduduk.
(People, 30/10/2025)
Korban tewas mayoritas berasal dari wilayah pesisir yang terdampak langsung oleh badai. Banyak warga kehilangan tempat tinggal, sementara akses bantuan ke beberapa daerah masih terhambat karena jalan utama tertimbun lumpur dan reruntuhan.
Upaya Penyelamatan dan Bantuan
Pemerintah Jamaika dan Haiti telah mengaktifkan status darurat nasional. Militer dikerahkan untuk membantu evakuasi dan distribusi bantuan makanan, air bersih, serta obat-obatan.
Lembaga internasional seperti Palang Merah, PBB, dan UNICEF juga mulai menyalurkan bantuan darurat.
Perdana Menteri Jamaika menyebut upaya pemulihan akan memakan waktu lama karena kerusakan infrastruktur yang luas. Sementara itu, di Haiti, krisis kesehatan mulai muncul karena air bersih sulit didapat dan risiko penyakit menular meningkat.
“Kami membutuhkan dukungan global untuk membangun kembali kehidupan masyarakat kami,” ujar Menteri Dalam Negeri Haiti kepada Reuters.
Peringatan Perubahan Iklim
Badai Melissa menjadi peringatan serius tentang peningkatan intensitas badai tropis akibat perubahan iklim. Para ahli cuaca menilai suhu laut Karibia yang lebih hangat membuat badai berkembang lebih cepat dan mematikan.
Menurut laporan The Guardian, badai kategori tinggi seperti Melissa kini muncul dua kali lebih sering dibandingkan dua dekade lalu.
(The Guardian, 30/10/2025)
Selain menyebabkan korban jiwa, badai ini juga memukul sektor ekonomi, terutama pariwisata dan pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi regional.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : AS Akan Uji Coba Nuklir, Iran: Tak Bertanggung Jawab!

