
Malaysia Bongkar Jaringan ISIS Libatkan Pekerja Asing Bangladesh
Rekam Digital ,Surabaya, – Pemerintah Malaysia resmi mengungkap jaringan kelompok teroris ISIS yang merekrut dan melibatkan pekerja asing asal Bangladesh. Operasi besar-besaran ini berlangsung sejak April 2025 dan berhasil menangkap 36 orang, sebagian di antaranya bekerja di sektor konstruksi dan manufaktur.
Pengungkapan ini diumumkan langsung oleh Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Razarudin Husain, dalam konferensi pers pada 4 Juli 2025. Ia menyebut bahwa jaringan ini beroperasi secara online, menyebarkan paham radikal lewat media sosial dan aplikasi pesan instan.
Pola Rekrutmen: Online & Terselubung
Penelitian terhadap jaringan ini mengungkap metode rekrutmen yang canggih namun terselubung:
-
Perekrutan digital: Proses perekrutan dilakukan melalui Facebook, Telegram, dan WhatsApp, dengan topik keagamaan sebagai kedok.
-
Bai’ah online: Anggota yang direkrut diminta mengucapkan sumpah setia (bai’ah) kepada ISIS melalui pesan suara dan video.
-
Pendanaan digital: Dana dikumpulkan lewat e-wallet seperti bKash, Touch ’n Go, dan remitansi, masing-masing anggota menyetor sekitar RM 500 per tahun.
Mereka menyasar komunitas pekerja migran yang tinggal di asrama atau proyek padat karya. Total lebih dari 150 orang dicurigai masuk dalam jaringan ini.
Hasil Operasi dan Tindakan Hukum
Dari 36 pekerja asing yang ditahan:
-
5 orang dikenakan dakwaan terorisme dan sedang dalam proses hukum.
-
15 orang akan dideportasi karena ikut serta tanpa bukti aksi langsung.
-
16 sisanya masih diperiksa lebih lanjut.
Departemen Imigrasi dan Interpol ikut terlibat dalam pelacakan dana lintas negara dan aktivitas digital mencurigakan.
Ancaman Baru: Radikalisme dalam Komunitas Migran
Pengungkapan jaringan ini menjadi alarm baru bagi keamanan nasional Malaysia. Negara ini bisa menjadi target maupun jalur transit kelompok radikal internasional.
Beberapa faktor pendukung menyusupnya jaringan ini antara lain:
-
Minimnya pengawasan komunitas pekerja asing.
-
Tingginya ketergantungan ekonomi pada migran.
-
Cepatnya penyebaran radikalisme via teknologi.
Kementerian Dalam Negeri menegaskan bahwa pendekatan pengawasan komunitas dan teknologi digital akan diperketat dalam beberapa bulan ke depan.
Rekomendasi Pemerintah dan Kepolisian
-
Tingkatkan monitoring digital terhadap pekerja asing dan jaringan media sosial tertutup.
-
Perluas pelatihan literasi digital dan deradikalisasi di area pemukiman pekerja migran.
-
Perkuat kerja sama internasional untuk memantau aliran dana dan propaganda lintas negara.
Malaysia menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan regional dari ancaman terorisme digital dan lintas batas.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Heboh Ramalan Gempa dari Manga : Turis Batal ke Jepang