
Kecaman Meluas Usai AS Bombardir Nuklir Iran
Rekam Digital ,Surabaya, – Pada 22 Juni 2025, Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Esfahan. Menurut sumber AS, serangan ini berhasil menerjang pusat pengayaan uranium, termasuk penggunaan bom bunker-buster dan rudal Tomahawk. Presiden Trump menyebut operasi ini “sangat sukses” dan bagian dari upaya global untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir Iran.
Reaksi dan Kecaman Internasional
1. Iran
Pemerintah Iran dan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengutuk serangan tersebut sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional” dan memperingatkan akan ada “konsekuensi jangka panjang”. Teheran menyatakan program nuklirnya bersifat damai dan menolak untuk negosiasi lebih lanjut.
2. PBB dan Dewan Keamanan
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyuarakan keprihatinan mendalam dan menyerukan dialog diplomatik guna mencegah eskalasi konflik .
3. AS dan Pembagian Suara Domestik
Di dalam negeri AS, suara pro dan kontra begitu tajam. Sebagian besar legislator Partai Republik mendukung serangan sebagai langkah tegas, sementara Demokrat, dipimpin oleh Chuck Schumer, menyatakan serangan ini melanggar War Powers Act karena tanpa persetujuan Kongres .
4. Negara Lain
Negara sahabat AS seperti Israel menyambut dukungannya, dengan Perdana Menteri Netanyahu memuji tindakan itu sebagai “keputusan berani demi perdamaian”. Namun, negara-negara lain — termasuk Turki, Mesir, dan Saudi — mengecam dan mendesak penurunan ketegangan .
Implikasi dan Potensi Eskalasi
-
Risiko konflik regional: Banyak analis memperingatkan kemungkinan balasan militer Iran, termasuk serangan terhadap pangkalan AS di Timur Tengah .
-
Gangguan ekonomi global: Karena kerap menimbulkan tekanan geopolitik, serangan ini bisa melemahkan stabilitas di Selat Hormuz dan menaikkan harga minyak.
-
Debat hukum AS: Serangan tanpa persetujuan Kongres mengguncang perdebatan tentang batas kekuasaan eksekutif, khususnya terkait UU War Powers.
-
Negosiasi nuklir mandek: Upaya diplomasi yang berlangsung sejak Mei 2025 sudah berada di titik kritis, dan serangan ini kemungkinan besar menghambat proses negosiasi. Iran menolak melanjutkan pembicaraan, sementara AS harus menghadapi tekanan politik domestik .
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Turki: Israel Bawa Timur Tengah Menuju ‘Bencana Total’