
Mengapa Pegunungan Himalaya yang Megah Semakin Sulit Terlihat?
Rekam Digital , Surabaya – Pegunungan Himalaya, yang dikenal sebagai “Atap Dunia,” kini semakin sulit terlihat. Fenomena ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga pertanda krisis lingkungan yang serius.
Penurunan Salju yang Drastis
Pada musim dingin 2024-2025, wilayah Hindu Kush Himalaya (HKH) mengalami penurunan salju hingga 23,6% di bawah normal, mencatatkan rekor terendah dalam 23 tahun terakhir. Ini merupakan tahun ketiga berturut-turut dengan penurunan salju yang signifikan. Penurunan ini mengancam pasokan air bagi hampir dua miliar orang yang bergantung pada aliran sungai yang berasal dari pegunungan ini .
Polusi Udara Memburuk
Polusi udara di kawasan Himalaya juga semakin parah. Di Kathmandu, Nepal, kualitas udara tercatat berada pada kategori berbahaya selama 75 dari 90 hari pada awal tahun 2025. Kondisi ini disebabkan oleh kebakaran hutan, pembakaran biomassa, dan emisi kendaraan yang terperangkap dalam cuaca dingin dan stabil, menyebabkan kabut asap tebal yang menghalangi pandangan ke pegunungan .
Dampak Global yang Meluas
Penurunan salju dan peningkatan polusi udara tidak hanya mempengaruhi pemandangan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Sungai-sungai utama seperti Ganges, Indus, dan Mekong, yang mengalir dari Himalaya, mengalami penurunan debit air akibat berkurangnya salju dan es. Hal ini mengancam ketahanan pangan, pasokan air minum, dan pembangkit listrik tenaga air di seluruh Asia .
Apa yang Dapat Dilakukan?
Para ilmuwan dan aktivis lingkungan mendesak pemerintah dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera. Langkah-langkah yang disarankan meliputi pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan pengelolaan sumber daya air, dan kerja sama lintas batas untuk melindungi ekosistem pegunungan. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara dan keberlanjutan lingkungan.
Kesimpulan
Pegunungan Himalaya yang megah kini semakin sulit terlihat, bukan hanya karena kabut asap, tetapi juga karena perubahan iklim dan polusi udara. Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan untuk kelangsungan hidup kita bersama.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Spanyol Ajak Eropa Tekan Israel Hentikan Perang di Gaza