
Korut Tahan 3 Orang Terkait Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang
Rekam Digital , Surabaya – Pada Mei 2025, Korea Utara menahan tiga pejabat tinggi terkait kecelakaan peluncuran kapal perang kelas perusak terbaru mereka, Choe Hyon. Insiden terjadi di galangan kapal Chongjin, yang juga dihadiri langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un.
Kapal seberat 5.000 ton itu terbalik saat peluncuran, menimbulkan kegemparan di kalangan militer Korea Utara. Peristiwa tersebut tidak hanya memalukan, tetapi juga menghambat program modernisasi militer yang tengah gencar dilakukan Pyongyang.
Siapa yang Ditahan?
Media resmi Korea Utara melaporkan bahwa tiga pejabat utama yang bertanggung jawab atas proyek ini telah ditahan:
- Kang Jong Chol – Kepala Insinyur Galangan Kapal Chongjin
- Han Kyong Hak – Kepala Divisi Lambung
- Kim Yong Hak – Wakil Manajer Administrasi
Penyelidikan awal menyebut bahwa penyebab insiden adalah kesalahan teknis dalam struktur peluncur dan kelalaian dalam manajemen keselamatan.
Reaksi Keras Kim Jong Un
Kim Jong Un dilaporkan sangat marah setelah melihat kegagalan peluncuran tersebut secara langsung. Ia menyebutnya sebagai “tindak pidana akibat kecerobohan mutlak” dan “empirisme yang tidak ilmiah”. Dalam pidato tertutup kepada Partai Pekerja Korea, Kim mengancam akan membersihkan elemen-elemen tidak kompeten dalam sektor pertahanan laut.
Kim juga memerintahkan agar kapal yang rusak segera diperbaiki dan siap berlayar sebelum pertemuan pleno partai yang dijadwalkan berlangsung bulan Juni.
Guncangan pada Program Militer Korut
Peluncuran kapal perusak Choe Hyon adalah bagian dari program ambisius Korea Utara untuk membangun kekuatan laut yang mampu menghadapi tekanan regional, khususnya dari Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Kapal ini dirancang untuk membawa rudal jelajah strategis dan dilengkapi dengan sistem pertahanan modern.
Namun, kegagalan ini menjadi kemunduran besar. Selain citra internasional yang rusak, insiden ini memperlihatkan celah teknis dalam industri militer dalam negeri Korea Utara yang selama ini diklaim maju.
Analisis dan Reaksi Internasional
Beberapa pengamat militer percaya bahwa kegagalan ini bisa memperlambat kemajuan militer Korut, sekaligus menimbulkan ketegangan internal. Rezim Kim selama ini dikenal tidak toleran terhadap kegagalan, dan penahanan tiga pejabat ini menjadi sinyal kuat bahwa Pyongyang sedang melakukan konsolidasi internal.
Di sisi lain, negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang tetap waspada. Mereka menilai meskipun ada hambatan teknis, Korea Utara akan terus mengembangkan kekuatan militernya dengan segala cara.
APLIKASI PENGHASIL UANG TERCEPAT 2025
Baca juga : Harvard Melawan saat Trump Terus Menekan