
12 Negara Dunia Umumkan Dukungan Finansial untuk Otoritas Palestina
Rekam Digital ,Surabaya, – Sebanyak 12 negara dari berbagai benua resmi mengumumkan dukungan finansial darurat untuk Otoritas Palestina pada September 2025. Koalisi ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan yang mengancam kelangsungan pemerintahan dan layanan publik di Palestina.
Latar Belakang: Krisis Keuangan Meningkat
Otoritas Palestina (PA) menghadapi tekanan keuangan yang ekstrem akibat berbagai faktor, termasuk:
-
Penundaan transfer clearance revenues dari Israel
-
Penurunan bantuan internasional dalam beberapa tahun terakhir
-
Ketegangan politik dan konflik yang menghambat pertumbuhan ekonomi
Dampaknya nyata. Layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan hampir lumpuh. Ribuan pegawai negeri tidak menerima gaji tepat waktu. Pemerintah pun kesulitan membiayai operasional dasar.
Negara-Negara Pendukung dan Tujuan Koalisi
Negara-negara yang bergabung dalam koalisi ini adalah:
Belgium, Denmark, Prancis, Islandia, Irlandia, Jepang, Norwegia, Arab Saudi, Slovenia, Spanyol, Swiss, dan Inggris.
Koalisi ini menyatakan empat tujuan utama:
-
Menjaga stabilitas keuangan PA demi mencegah runtuhnya pemerintahan lokal.
-
Memastikan kelangsungan layanan dasar, seperti rumah sakit dan sekolah.
-
Mendukung transparansi penggunaan dana, agar bantuan efektif dan akuntabel.
-
Menekan Israel untuk mencairkan dana milik PA yang saat ini dibekukan.
“Kami bertindak karena runtuhnya Otoritas Palestina akan menimbulkan konsekuensi serius bagi stabilitas regional,” tegas salah satu perwakilan koalisi dalam pernyataan resmi.
Komitmen dan Kontribusi Dana
Beberapa negara telah mengumumkan kontribusi spesifik:
-
Norwegia: 40 juta kroner (sekitar US$4 juta)
-
Arab Saudi: US$90 juta sebagai bagian dari inisiatif stabilisasi
-
Negara lain akan mengumumkan paket bantuan tambahan dalam waktu dekat
Dana ini akan dikirim melalui jalur yang diawasi ketat oleh lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia, guna mencegah penyalahgunaan.
Implikasi Diplomatik dan Solusi Dua Negara
Dukungan ini juga mencerminkan komitmen internasional terhadap solusi dua negara, yakni Palestina dan Israel berdampingan secara damai.
Dengan mencegah runtuhnya PA, negara-negara donor berharap proses perdamaian tetap relevan dan struktur pemerintahan tetap berfungsi.
Koalisi juga menegaskan bahwa Israel wajib memenuhi kewajibannya secara hukum dalam mentransfer pajak dan dana kepada Palestina. Penahanan dana dianggap melanggar perjanjian sebelumnya dan memperburuk ketegangan.
Tantangan dalam Implementasi
Meskipun niat baik dan dana tersedia, beberapa tantangan masih mengintai:
-
Birokrasi lokal dan regional dapat menghambat penyaluran cepat
-
Krisis keamanan di wilayah Palestina yang mempersulit distribusi bantuan
-
Ketergantungan jangka panjang terhadap dana asing tanpa reformasi internal
-
Tekanan politik dari pihak-pihak yang tidak mendukung PA atau solusi dua negara
Baca juga : Terjadi Lagi! Drone Misterius Muncul di Pangkalan Militer Terbesar Denmark